Hikmah dan Tujuan Diciptakannya Angin

 

Hikmah dan Tujuan Diciptakannya Angin

Allah menjadikan segala sesuatu pasti menyimpan banyak hikmah, sayangnya manusia mempunyai keterbatasan sehingga ia tak mau dalam menggalinya secara mendalam, disebabkan kurangnya pengetahuan, atau karena faktor lain, misalnya mempunyai sifat malas yang sering menyebabkannya orang tertindas, tergerus oleh perubahan arus, makanya banyak Ayat di dalam Al Qur’an yang isinya mengingatkan, mengkritik manusia untuk selalu berfikir, menggali pengetahuan agar tak buta mata hatinya, dan cepat membaca tanda kebesaran-Nya. 

Diantara tanda keagungan Allah adalah menciptakan angin. Allah berfirman dalam Surat Ar-Rum, Ayat 46:

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ يُرْسِلَ الرِّيَاحَ مُبَشِّرَاتٍ وَلِيُذِيقَكُمْ مِنْ رَحْمَتِهِ وَلِتَجْرِيَ الْفُلْكُ بِأَمْرِهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (46)

Dan di antara tanda-tanda kekuasan-Nya adalah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmat-Nya dan supaya kapal dapat berlayar dengan perintah-Nya dan (juga) supaya kamu dapat mencari karunia-Nya; mudah-mudahn kamu bersyukur.(46)


Ini Hikmah dan Tujuan Diciptakannya Angin

Penjelasan Al Qur'an seputar angin



Menurut Imam Ibnu Kasir, ayat ini menjelaskan bahwa Allah memperlihatkan kekuasaan, dan keagunganNya tentang nikmat yang telah diberikan kepada manusia berupa angin dengan beberapa tujuan dan hikmah didalamnya:

Pertama, Allah menjadikan angin sebagai penyejuk suasana, seumpama tak ada hembusan angin niscaya akan banyak wabah penyakit yang menyebabkan kerusakan, hal ini seperti penjelasan Imam Thabari dalam Tafsirnya.

Kedua, Allah menurunkan rahmat berupa air hujan melalui perantaraan angin, serta memberikan banyak manfaat yang lain.


Baca juga:

Ketiga, dengan adanya angin, Allah memudahkan para nelayan atau orang yang beraktifitas di laut, perahu atau kapal yang mereka gunakan bisa berlayar sehingga sampai tujuan.

Keempat, untuk memudahkan manusia dalam mencari kebutuhannya, baik dalam urusan ekonomi, maupun tranportasi laut.

Kelima, Allah menganugerahkan nikmat-Nya berupa angin, agar manusia bersyukur atas karunia-Nya, sehingga mejadi hamba yang taat, tidak termasuk hamba yang kufur. Hal ini sebagai kritikan terhadap orang kafir Makkah saat itu, ketika mereka berlayar, kemudian ada badai dilautan, mereka berdoa dengan khusyu’ kepada Tuhannya, namun tatkala selamat sampai tujuan, mereka kembali mengingkari Nikmat Tuhannya. 

Kejadian ini diabadikan dalam Surat al-Ankabut 65-66

فَإِذَا رَكِبُوا فِي الْفُلْكِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَ (65) لِيَكْفُرُوا بِمَا آتَيْنَاهُمْ وَلِيَتَمَتَّعُوا ۖ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ (66

Artinya: Maka apabila mereka naik kapal mereka mendoa kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya; maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Allah) (65) agar mereka mengingkari nikmat yang telah Kami berikan kepada mereka dan agar mereka (hidup) bersenang-senang (dalam kekafiran). Kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatannya). (66)

Imam Thabari menjelaskan bahwa orang-orang musyrik ketika berlayar dilaut. Kemudian mengalami musibah samapai mau tenggelam atau akan terkena badai, maka mereka berdoa kepada Allah agar diberikan keselamatan, anehnya mereka tak meminta bantuan kepada sesembahan yang selalu dipuja. Namun tatkala selamat dari musibah, mereka kembali menyekutukan Allah lagi dengan menyembah berhala lagi.

Maka dari itu, kita sebagai mausia yang telah mengenal keagungan Allah, seyogyanya ia bersyukur dengan menjalankan perintahnya, dan selalu mengingat-Nya  disaat lagi susah maupun dalam situasi yang mudah.

Nabi Muhammad memberikan anjuran kepada umatnya untuk selalu berdoa agar diberikan kebaikan dan keselamatan dari marabahaya terutama disaat ada angin kencang.

ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻫﺮﻳﺮﺓ ﺭﺿﻲ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ، ﻗﺎﻝ: ﺳﻤﻌﺖ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻳﻘﻮﻝ: اﻟﺮﻳﺢ ﻣﻦ ﺭﻭﺡ اﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ، ﺗﺄﺗﻲ ﺑﺎﻟﺮﺣﻤﺔ، ﻭﺗﺄﺗﻲ ﺑﺎﻟﻌﺬاﺏ، ﻓﺈﺫا ﺭﺃﻳﺘﻤﻮﻫﺎ ﻓﻼ ﺗﺴﺒﻮﻫﺎ، ﻭﺳﻠﻮا ﺧﻴﺮﻫﺎ، ﻭاﺳﺘﻌﻴﺬﻭا ﺑﺎﻟﻠﻪ ﻣﻦ ﺷﺮﻫﺎ

Artinya: Diriwayatkan dari Abi Hurairah RA berkata: Saya mendengar Rasulullah bersabda: “Angin termasuk rahmat Allah. Kadang membawa Rahmat, juga sebagai ujian. Maka jika kalian melihatnya maka jangan mencelanya, tapi mintalah kepada Allah akan kebaikan Angin itu, serta minta perlindungan Allah dari kejelekannya,” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)

Menurut Imam al-Munawi dalam Faidhul Qadir menjelaskan bahwa Hadits ini sebagai Ta’dib atau bentuk pengajaran dari Allah sebagai bentuk kasih sayangnya, terutama disaat ada angin besar yang melanda maka berdoalah untuk meminta kebaikan dari-Nya. (Mas)