Lika-liku Sang Santri saat di Pesantren


Lika-liku Sang  Santri saat di Pesantren


Syahadat.id - Manusia yang setiap saat ditempa dengan akhlak mulia, mereka insan yang selalu menerima guyuran hikmah dari Kiainya. Kesucian jiwa adalah kunci kesuksesan baginya, karena dalam doktrin yang dianutnya, apalah arti kecerdasan tanpa dibarengi dengan keluhuran moral. 


Agama dibangun diatas kesucian, baik fisik maupun batin. Keduanya telah dimiliki oleh santri. Sebandel-bandelnya mereka dalam pondok, tetap santun dan beradab ketika keluar dari ma'had. Mereka tidak hanya kuat dalam menghafal ribuan bait, tapi hatinya telah dibanjiri dengan cahaya ketakwaan dan ke-wara'-an, yang kemudian menjelma menjadi manusia yang berpengetahuan, baik dalam dimensi duniawi maupun ukhrawi.


Santri adalah sosok pembelajar, di dalam benak mereka telah di-instal software, bahwa ilmu itu tidak akan memberikanmu sebagain saja,walaupun engkau telah memberikan segalanya  untuk ilmu. Jadi, belajar adalah rutinitas yang wajib ia kejar dan laksanakan. Tidak ada ketamakan yang paling indah selain rakus dalam mencari ilmu. Begitulah prinsip hidup yang dipegang teguh oleh santri. 

Baca juga: Petuah Sunan Kudus: GUSJIGANG, Filosofi bagi Para Santri

Wah, tidak ada akhirnya untuk menjelaskan identitas mereka. Mereka memiliki hidup yang berbeda dengan yang lain, yang jika dinalar oleh saintis pun tak sanggup. Buktinya, ketika dunia medis menvonis harus makan makanan sehat, apakah santri mengikutinya? Hanya santri yang bisa menjawabnya.


Selamat sahabatku, yang sudah pernah melewati kisah indah itu, tetaplah menjadi santri sekalipun kalian sudah memproduksi santri-santri. Bagi kalian, yang tidak pernah mencicipi dunia santri ini, tetaplah menjadi pecinta kebaikan dengan sedikit meniru gaya hidup ala santri. 


Selamat hari santri.


Oleh: Ahmad Zulki, M.Ag, Kandidat Doktor di Pascasarjana Institut PTIQ Jakarta