Keutamaan Doa setelah Wudhu yang Jarang Diketahui

 

Keutamaan Doa setelah Wudhu yang Jarang Diketahui

Syahdat.id - Islam sangat menganjurkan akan kebersihan, tidak hanya badan semata, namun kesucian hati sangat menjadi prioritas utama.

Salah satu kewajiban orang islam adalah harus suci dari hadas besar maupun hadas kecil ketika hendak melakukan shalat atau ibadah yang mengharuskan bersuci terlebih dahulu.

Berwudhu merupakan cara mensucikan diri dari hadas kecil. Agar wudhu kita diterima oleh Allah harus memenuhi syarat dan rukunnya terutama bagai yang mau berdoa setelahnya akan mendapatkan keistimewaan dimudahkan untuk masuk Surga yang ia kehendaki. Hal ini sesuai dalam sebuah Hadis yang berbunyi:

عَنْ عُمَرُ رضي الله عنه قَالَ:  قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم: مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضَّأُ فَيُبْلِغُ – أَوْ فَيُسْبِغُ – الْوَضُوءَ ثُمَّ يَقُولُ: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ إِلَّا فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةُ يَدْخُلُ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ

Artinya: diriwayatkan dari Umar bin khattab, ia berkata: Rasulullah bersabda: “tidaklah salah satu dari kalian berwudhu lalu menyempurnakan wudhunya kemudian berdoa: “saya bersaksi bahwa tiada Tuhan yangberhak selain Allah dan Nabi Muhammad  adalah hamba dan utusan Allah, kecuali akan dibukakan pintu-pintu surga yang ada delapan macam, ia bebas memasukinya. ((HR. Muslim).

Baca juga:


Ibnu Rajab al-Hanbali dalam kitab Jami al-Ulum wa al-Hikam menjelaskan bahwa wudhu yang disertai bacaan dua Syahadat setelahnya sebagai penyebab terbukanya pintu surga, maka dari itu wudhu termasuk sebagian dari iman kepada Allah dan Rasulnya, begitu juga wudhu sebagai bukti keimanan, tak ada yang mau menjaganya kecuali mukmin sejati.

Dari penjelasan diatas menggambarkan betapa Allah sangat memudahkan hambanya untuk masuk surganya, sayangnya kebaikan sekecil apapun berat untuk dilakukan karena besarnya godaan dari dalam diri manusia misalnya godaan nafsu yang selalu mengarahkan hal negatif maupun dari pengaruh luar seperti godaan Syaithan maupun yang lain.

Tak ada cara lain kecuali memang harus dipaksa untuk melakukannya, seberat apapun kondisinya, lama kelamaan akan menjadi mudah karena sudah menjadi terbiasa.

*moh afif sholeh