Imam Al Ghazali Melarang Terlalu Berangan-Angan, Ini Dampaknya


negatif angan
Berangan-angan


Syahadat.id - Kita sering mendengar ucapan “andaikan, seandainya” yang merupakan kata pengandaian dari seseorang untuk mendapatkan sesuatu, namun tak disertai adanya usaha yang maksimal. Hal ini sesuai penjelasan dari Syeh Ihsan Jampes dalam karyanya Sirajut Thalibin.

Imam Al-Ghazali Dalam karyanya Minhajul Abidin menjelaskan bahwa ada empat dampak negatif dari terlalu berangan-angan:

Pertama, Orang yang terlalu berangan-angan akan mudah meninggalkan ketaatan serta Mendatangkan kejahatan, disamping menjadi sumber fitnah. Hal ini seperti perkataan Ulama’ yang bernama Yahya bin Mu’adz Ar-Razi:

الأمل قاطع عن كل خير

Artinya: Berangan-angan akan memutuskan segala kebaikan.

Kedua, Tak lekas bertaubat atas perbuatan yang telah dilakukan. Ia selalu mengulur waktu untuk berbuat kebaikan.

Ketiga, Akan menjadi rakus urusan dunia, ia mudah terlena gemerlapannya, padahal hanya bersifat sementara.


angan
Sedih


Keempat, Hatinya selalu bertambah keras serta melupakan urusan akhirat. Alasannya adalah jika seseorang terlalu berangan-angan urusan keduniaan maka ia akan melupakan urusan kematian.


Hal ini seperti yang disinyalir oleh Ali bin Abi Thalib:

إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمُ اثْنَتَيْنِ طُولُ الأَمَلِ وَاتِّبَاعُ الْهَوَى ، فَأَمَّا طُولُ الأَمَلِ فَيُنْسِي الآخِرَةَ وَأَمَّا اتِّبَاعُ الْهَوَى فَيَصُدُّ عَنِ الْحَقِّ

Artinya: Sesungguhnya sesuatu yang aku khawatirkan dari kalian adalah dua hal: Pertama, Terlalu berangan-angan. Kedua, Mengikuti hawa nafsu. Adapun efek berangan-angan akan melalaikan akhirat, sedangkan mengikuti hawa nafsu akan sulit menerima kebenaran.

Dari penjelasan diatas sebagai seorang muslim untuk selalu berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan sesuatu, tak hanya berangan-angan belaka, karena hal itu sebagai sumber malapetaka.