3 Keberuntungan Menurut Imam Ar Razi, Ini Penjelasannya

3 keberuntungan ar razi
3 keberuntungan ar razi



Manusia selalu berusaha mencukupi kebutuhan materi dan Spiritual nya, karena hal itu sebagai asupan energi yang dibutuhkan jiwa dan raganya.


Bila ia meremehkan atau mengesampingkan kebutuhan salah satunya maka akan terjadi ketidakstabilan dalam dirinya, ibarat burung yang salah satu sayapnya patah, maka tak akan bisa digunakan untuk terbang.


Abu Al-lais Assamarqandi mengutip perkataan salah satu sahabat Nabi yang bernama Abdullah bin Mas'ud pernah berkata:


ﻗﺎﻝ ﻋﺒﺪ اﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﻣﺴﻌﻮﺩ ﺭﺿﻲ اﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻋﻨﻪ: " ﻣﻨﻬﻮﻣﺎﻥ ﻻ ﻳﺸﺒﻌﺎﻥ ﻃﺎﻟﺐ اﻟﻌﻠﻢ، ﻭﻃﺎﻟﺐ اﻟﺪﻧﻴﺎ، ﻭﻫﻤﺎ ﻻ ﻳﺴﺘﻮﻳﺎﻥ، ﺃﻣﺎ ﻃﺎﻟﺐ اﻟﻌﻠﻢ ﻓﻴﺰﺩاﺩ ﺭﺿﺎ ﻣﻦ اﻟﺮﺣﻤﻦ، ﻭﺃﻣﺎ ﻃﺎﻟﺐ اﻟﺪﻧﻴﺎ



Artinya: Ada dua golongan yang selalu rakus, tak pernah kenyang:Pertama, orang yang gila ilmu. Kedua, orang yang gila dunia. Keduanya berbeda alias tak sama, alasannya adalah orang yang gila ilmu semakin dicintai oleh Allah Dzat yang penyayang, sedangkan orang yang gila dunia akan dibutakan oleh kecongkakannya.


keberuntungan

Foto: Nikmat dunia dan akhirat




Dari penjelasan diatas ada perbedaan yang mencolok dari keduanya, pertama orang yang menghabiskan waktu demi ilmu akan selalu dirahmati, disayangi oleh Allah dan akan diangkat derajatnya, karena semakin bertambah ilmu seseorang akan lebih mengenal Tuhannya, dan realita yang akan dihadapi.


Imam Ar-Razi menjelaskan dalam Tafsirnya, bahwa keberuntungan ada 3 kategori yaitu:


Pertama yang berkaitan dengan harga dirinya, misalnya ilmu maupun akhlak yang dimiliki yang akan membuatnya mulia selamanya. 


Kedua, berkaitan dengan fisiknya yang kuat dan sehat serta ketampanan muka maupun kesehatan dirinya. 


Ketiga, faktor eksternal yang membuat dirinya tenang, dalam hal ini ada 2 kategori: Primer seperti. harta maupun pangkat, maupun sekunder, misalnya adanya hubungan yang kuat antara sanak kerabat, atau pengikutnya.


Baca juga: 


Agar menjadi orang yang Mulia, Ingat Nasehat Imam Syafi'i ini


Berbeda dengan orang yang gila dunia, ia akan menghabiskan  waktunya untuk mengejar cita-cita, malam dibuat siang, atau sebaliknya, padahal itu semua tak akan dibawa mati olehnya. 


Kerja keras anjuran Agama, tapi kalau sudah keterlaluan, maka akan banyak hak orang yang tak terpenuhi, terutama istri maupun anaknya, seperti keterangan  dalam Surat At Takasur


أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ(1)حَتَّىٰ زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ(2


Artinya:Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur.(Q.S At-Takasur).


Tonton Penjelasan berikut ini





Maka dari itu, manusia harus waspada agar tak tertipu, dengan memperbanyak menggali ilmu agama dan ilmu pengetahuan yang akan menuntunnya dari ke jalan yang benar, dengan tak terlalu menghabiskan energi, waktu untuk dunia saja.



Oleh: Moh Afif Sholeh