Kenapa Rasulullah Menekankan Umatnya Supaya Membela Kaum lemah?

Membela Kaum lemah
Membela Kaum lemah


SYAHADAT.ID - Kita sebagai umat Nabi seharusnya berbangga dengan beliau, karena atas pengorbanan dan jasanya sebagai rasul yang diutus untuk memberi rahmat, kasih sayang seluruh alam, tak hanya kepada manusia saja.

Namun juga kepada hewan, bahkan tumbuhan tak luput dari sorotannya, lebih-lebih kepada kaum yang lemah, baik secara ekonomi, maupun sosial, seperti fakir miskin selalu ia perjuangkan hak-haknya, terutama para janda yang ditinggal mati suaminya, atau karena sebab lain.

Dalam sebuah hadis yang menceritakan tentang bukti beliau membela kaum yang lemah yaitu:

ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻫﺮﻳﺮﺓ، ﻋﻦ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ: اﻟﺴﺎﻋﻲ ﻋﻠﻰ اﻷﺭﻣﻠﺔ ﻭاﻟﻤﺴﻜﻴﻦ، ﻛﺎﻟﻤﺠﺎﻫﺪ ﻓﻲ ﺳﺒﻴﻞ اﻟﻠﻪ - ﻭﺃﺣﺴﺒﻪ ﻗﺎﻝ - ﻭﻛﺎﻟﻘﺎﺋﻢ ﻻ ﻳﻔﺘﺮ، ﻭﻛﺎﻟﺼﺎﺋﻢ ﻻ ﻳﻔﻄﺮ. (رواه مسلم

Artinya: Diriwayatkan dari Abi Hurairah, Nabi bersabda: Orang yang mau mengurusi, mengayomi para janda dan orang miskin seperti orang yang jihad di jalan Allah, yang selalu tahajud di malam hari, dan juga seperti orang yang selalu menjalankan puasa. (HR. Muslim).

Penjelasan Hadist tentang peduli kepada sesama

Dalam Kitab Faidhul Qodir karya ImamMunawi, beliau menjelaskan hadis diatas bahwa orang yang selalu mengurusi, memberikan manfaat, serta memberikan solidaritas untuk para janda dan fakir miskin pahalanya sangat besar.

Hal ini sampai di samakan dengan orang yang selalu berjuang di jalan Allah, serta Ahli dalam tahajud, dan puasa siang harinya, sungguh mulia orang yang mau menyangkut kaum lemah seperti mereka.

Supaya Mulia Di Hadapan Allah

Dari sini menjadi jelas, orang yang mempunyai jiwa sosial yang tinggi akan mendapatkan kedudukan yang tinggi di hadapan Allah dan Rasul-Nya, serta sebagai bukti kecintaan kepada mereka sesuai yang dianjurkan oleh Nabi.

Agama Islam sangat konsen tidak hanya urusan ibadah saja, namun urusan sosial sangat menjadi prioritas yang utama, sebagai wujud bahwa ajaran Islam sangat ramah kepada siapapun, tanpa memandang kasta sosial di masyarakat.

Semoga kita tercatat sebagai Umat Nabi yang selalu taat kepadanya, dengan memperjuangkan, dan memikirkan  kaum yang termarjinalkan oleh kondisi dan keadaannya.

 

Oleh: Moh Afif Sholeh