Nasehat Rasulullah Untuk Orang yang Suka Nongkrong

 

nongkrong
Foto: Nongkrong


Syahadat.id - Manusia tak akan mampu hidup sendiri tanpa bantuan dari orang lain baik orang tua, saudara, tetangga bahkan teman yang selalu bergaul dengan diri kita.


Dalam pergaulan sehari-hari, seseorang pasti pernah melakukan kesalahan yang disengaja ataupun tidak.


Agar tak menjadi kebiasaan dan terus menerus kesalahan ini, orang yang terdekat harus mengingatkan, menasehati agar tak mengulangi lagi.


Agar nasehat mudah diterima, maka ada cara yang harus dilakukan dengan baik sehingga orang yang dinasehati tak tersinggung atau merasa dipermalukan didepan umum, karena niat mulia belum tentu diterima karena salah dalam penempatannya.


Baca juga:

Adab yang Baik dengan Tetangga, Ini Caranya


Pada prinsipnya Allah menciptakan karakter manusia berbeda, ada yang baik juga ada yang buruk, ada yang sopan ada juga yang temperamental, ada yang bijaksana juga ada yang sering bikin keruh suasana, begitu juga ada yang sering “nongkrong” dipinggir jalan juga ada yang aktif di tempat peribadatan terutama anak-anak muda sering sekali memenuhi tempat tongkrongan.


Nabi pun sangat bijaksana selalu menuntun umatnya dengan berbagai cara terutama untuk anak muda atau lainnya yang sering berkumpul di pinggir jalan. 


Hadis tentang Nasehat bagi Orang yang Suka Nongkrong


Dalam sebuah hadis dijelaskan,


عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه، عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: «إياكم والجلوس على الطرقات»، فقالوا: ما لنا بد، إنما هي مجالسنا نتحدث فيها، قال: «فإذا أبيتم إلا المجالس، فأعطوا الطريق حقها»، قالوا: وما حق الطريق؟ قال: «غض البصر، وكف الأذى، ورد السلام، وأمر بالمعروف، ونهي عن المنكر. رواه البخاري ومسلم


Artinya:

 "Diriwayatkan dari Abi Sa’id al-Khudri RA, Nabi Saw bersabda:”sebaiknya kalian menjauhi nongkrong dipinggir jalan. Lantas para sahabat berkata:”Kami belum bisa meninggalkan tongkrongan karena sebagai tempat saling berkomunikasi, bercakap-cakap. Lantas Nabi memberikan solusi:”bila belum bisa maka berikanlah hak-hak jalan. Sahabat bertanya:”apa hak jalan?”kemudian Nabi menjelaskan:”yaitu menjaga pandangan, mencegah dari prilaku terlarang, menjawab salam dan amar makruf juga mencegah perbuatan yang mungkar. (HR. Bukhari dan Muslim).


Penjelasan Hadis


Menurut Imam al-Munawi dalam Faidhul Qadir menjelaskan bahwa hadits ini memberi nasehat kepada orang yang sering nongkrong di pinggir jalan agar tak mengganggu orang yang lewat juga selalu berpartisipasi dalam memberikan kenyamanan dan keamanan orang lain sehingga tercipta lingkungan yang kondusif bagi semua.


Masyarakat selalu berharap suasana di sekelilingnya aman, tentram, kondusif serta dijauhkan dari konflik horizontal akibat gesekan, maupun percikan api perbedaan sikap, pilihan maupun beda karena kepentingan kelompoknya masing-masing. Seringkali konflik muncul dari hal-hal kecil yang berubah menjadi permusuhan bertahun-tahun bahkan ratusan tahun.


Fenomena akhir-akhir ini, banyak teman yang berubah menjadi lawan, saudara seperti musuh yang berbahaya, bahkan musuh yang sering membuat rusuh dijadikan seorang pengasuh. Memang dunia ini sudah terbalik.


Dari penjelasan ini dapat dipahami bahwa orang yang sering nongkrong hendaknya menjaga sikap dan sopan santun kepada orang yang lewat sehingga tak merugikan orang lain dan tercipta keamanan bagi semua pihak.


Oleh: Moh Afif Sholeh, M.Ag