Pandemi Covid-19 Tak Menyurutkan Semangat Belajar

 

Pandemi Covid-19 Tak Menyurutkan Semangat Belajar

Jum'at, 16 Oktober 2020. Forum Komunikasi Orangtua dan Guru (FKOMG) SMA Cikal Harapan 1 BSD menggelar kajian bulanan dengan tema: " Memaknai Musibah Pandemi dan Hikmah Yang Perlu Dipetik" Walau belum bisa tatap muka secara langsung, Acara ini sukses berkat terselenggara atas kerjasama FKOMG dan Dewan Guru SMA Cikal Harapan 1 BSD dengan memakai media Zoom Meeting dari pukul 13.00 Wib sampai sekitar jam 15.30 Wib.


Ahmad Maulana, S. Pd selaku kepala sekolah dalam sambutannya mengapresiasi semua pihak atas terlaksananya acara tersebut. Lebih lanjut ia berharap agar acara ini membawa dampak positif bagi siswa-siswi, Orangtua dan masyarakat terutama saat Pandemi seperti ini.

Hal senada juga diungkapkan ketua FKOMG Ibu Essy. Dalam sambutannya mengatakan:

"Acara seperti diharapkan menjadi penyemangat diri untuk selalu menjalin silaturahmi dengan berbagai pihak dan juga menambah wawasan keislaman," tuturnya dihadapan peserta.

foto: Peserta kajian FKOMG SMA Islam Cikal Harapan BSD

Ustadz Moh Afif Sholeh, M.Ag dalam materinya menjelaskan tentang tujuan diturunkanya musibah dan hikmah yang perlu dipetik dan diaplikasikan dalam kehidupan.

Berikut kutipan ceramahnya:


"Beberapa bulan ini umat manusia diuji oleh Allah berupa Pandemi Covid 19 yang mewabah
dimana-mana sehingga banyak korban. Sebetulnya apa sih tujuan musibah ini diturunkan?

Allah menciptakan makhluknya tidaklah sia-sia, namun menyimpan hikmah dan tujuan yang harus digali, dicerna oleh manusia agar mampu memahami rahasia keagungan-Nya sehingga menambah kedekatan dengan-Nya. 

Salah satu hikmah musibah dijelaskan dalam Surat al-Hadid ayat 22-23 yang berbunyi:

Artinya:


"Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.


Menurut ar-Razi dalam Tafsirnya menjelaskan bahwa hakikat musibah telah ditentukan oleh Allah baik yang ada dibumi, misalnya banjir, kemarau panjang, gagalnya hasil pertanian.

Musibah yang dirasakan manusia ada dua kategori. Pertama, seperti sakit, fakir, kematian keluarga. Kedua, sebagai ujian kebaikan maupun keburukan. Dalam ayat di atas dijelaskan bahwa ada dua hakikat musibah yang perlu diketahui, yaitu:

Pertama, supaya manusia tak putus asa atas apa yang telah dia dapatkan. Imam
al-Baidhawi menjelaskan bahwa tujuan dari musibah bertujuan agar manusia tak sedih atas hilangnya kenikmatan dunia yang ia miliki dari genggamannya.

Kedua, agar manusia tak bangga atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah. Imam Baghawi dalam tafsirnya yang berjudul Ma'alim at-Tanzil mengutip pendapat Ikrimah yang menyatakan setiap orang pasti merasakan kesenangan juga merasakan kesusahan,
kesedihan, maka dari itu jadikanlah kesenangan itu untuk bersyukur atas nikmat-Nya, dan
jadikan kesedihan sebagai penguat dalam menghadapi kesabaran.

Semoga acara ini menambah wawasan kita semua, serta menambah ilmu pengetahuan dan siap dalam menghadapi perubahan zaman. (MAS)