Perbedaan Ilmu Al-Qur'an dan Ilmu Tafsir

 

Perbedaan Ilmu Al-Qur'an dan Ilmu Tafsir

Al Qur'an merupakan kitab suci sebagai petunjuk bagi umat manusia. Untuk dapat memahaminya secara benar maka dibutuhkan ilmu pendukung seperti ilmu Al Qur'an dan tafsirnya.


Sebetulnya perbedaan antara ilmu Al Qur'an dan ilmu tafsir itu apa sih?


Pertanyaan diatas mengisyaratkan kepada kita bahwa dua disiplin ilmu ini sangat berbeda baik cakupan dan isinya. Namun keduanya saling melengkapi sebagai bekal utama seseorang menafsirkan ayat-ayat Al Qur'an.


Nuruddin Itr dalam kitab Ulumul Qur'an menjelaskan bahwa Ilmu Al Qur'an adalah ilmu yang membahas hal-hal yang berkaitan dengan Al Qur'an, seperti ilmu Qiraat (bacaan Al Quran) dan ilmu tajwid, begitu juga ilmu yang berkaitan dengan penulisan Al Qur'an ( Rasm) dan yang terkait dengan mukjizat Al-Qur'an maupun Nasikh dan Mansukh ataupun ilmu yang lain.


Kitab-kitab yang membahas Ilmu-ilmu Al Qur'an


Banyak ulama yang mahir dan mengarang ilmu-ilmu Al Qur'an, diantaranya:


Pertama, Kitab Ulumil Qur'an pada periode klasik, misalnya Fununul Afnan fi Uyuni Ulumil Qur'an karya Ibnu Al Jauzi, Al Burhan fi Ulumil Qur'an karya Imam Az Zarkasyi, Al Itiqan Fi Ulumil Qur'an karya Imam Suyuthi.


Kedua, Kitab Ulumil Qur'an pada periode kontemporer seperti kitab Manahilul Irfan karya Imam Az Zurqani, Mabahis Ulumil Qur'an karya Imam Subhi As Shalih, Ulumul Qur'an karya syeh Nuruddin Itr.


Sedangkan ilmu Tafsir yaitu ilmu untuk memudahkan orang yang hendak menafsirkan Al Qur'an atau memahami kandungan isinya baik yang menyangkut hukum, akidah, muamalah maupun hal lain. 


Untuk dapat menafsirkan Al Qur'an dengan baik, seseorang menafsirkan ayat Al Qur'an dengan ayat lain. Bila hal ini tak ditemukan ayat yang berkaitan maka harus menafsirkan Al Qur'an dengan hadis Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam. 


Begitu juga bila tak dapat ditemukan pada hadis maka dilihat pendapat sahabat yang mengetahui tafsirnya atau merujuk kepada pendapat Tabi'in (pengikut sahabat). Saat terjadi kejanggalan akan tafsir ayat Al Qur'an setelah melalui proses diatas maka harus merujuk kepada kaidah-kaidah bahasa Arab.


Dari sini dapat dipahami bahwa ilmu tafsir lebih spesifik atau khusus daripada ilmu Al Qur'an karena ilmu tafsir merupakan bagian dari ilmu Al Qur'an.