Santri Kepepet (vol.2) Kepergok Bu Nyai dalam Mimpi

 

Santri Kepepet (vol.2) Kepergok Bu Nyai dalam Mimpi

Syahadat.id - Si Alim saat di pesantren termasuk santri kilat alias kiriman selalu telat bahkan kadang menyebut dirinya santri petir alias perutnya selalu melintir. 


Kenapa demikian?ternyata ayahnya sudah meninggal saat ia masih berumur 2 tahun. Selama ini yang membiayai selama di pesantren adalah ibunya yang berprofesi sebagai tukang pecel keliling.


Kadangkala ibunya hanya mendapatkan beberapa puluh ribu saja dari hasil jualan kelilingnya. Hal ini yang menjadi penyebab kiriman untuk anaknya selalu telat bahkan kadang terkendala.


Keadaan seperti inilah yang memaksa si alim berani mencuri ikan di empang milik pak kyai yang berada tak jauh dari pesantren saat santri-santri yang lain sudah beristirahat setelah rutinitas belajar, mengaji dari jam 04.00 sampai jam 11.00 WIB.


Malam berganti malam terlalui tanpa ada yang tahu aksinya ini sampai suatu ketika Bu Nyai melihat keanehan seperti ada orang yang menabun jerami yang asapnya kemana-mana. Lantas Bu Nyai cerita kepada suaminya sebagai pengasuh pesantren tersebut.


Baca juga:



"Bah, semalam sepertinya ada santri yang menabun di dekat empang kita lho," tuturnya sambil memandangi wajah suaminya.


"Apa iya Bu, malam-malam seperti ini ada yang menabun, kayak kurang kerjaan saja Bu,"


Setelah shalat shubuh, Kiai mengajar kitab di Masjid, saat menyampaikan materi, sang kiai bertanya kepada santri-santrinya.


"Apakah semalam ada yang menabun sampahkah?"


Mendengar pertanyaan tersebut, si Alim sangat kaget dan bingung seraya bergumam:

"aduh ketahuan ni, wah aku mau kena hukuman ni,"


Seluruh santri tertunduk tak ada yang jawab sama sekali sampai-sampai suasana satu ruangan menjadi hening. 


Setelah kejadian ini, Si Alim mulai hati-hati agar kedoknya tak terbongkar. Namum, sepintar-pintarnya orang menyembunyikan kejahatannya pasti akan terkuak juga.


Sebulan  kemudian, si Alim melancarkan aksinya karena perutnya sudah keroncongan dari pagi hari. Ia menunggu santri-santri yang lain tertidur semua. Saat ia mengambil ikan di Empang. Bu Nyai  terbangun dari tidurnya karena bermimpi salah satu santrinya sedang mengambil ikan di Empang milik suaminya. Lantas Bu Nyai penasaran kemudian bergegas melihat lingkungan sekitar pesantren.


Baca juga:





Bu Nyai terkaget, ada santri yang sedang menyalakan api. Lantas, istri kyai membangunkan suaminya dan menceritakan mimpinya dan kejadian di sekitar pesantren. Tak lama kemudian, sang kyai bergegas untuk mengecek kebenaran tersebut dan ternyata si Alim terciduk sama sang kyai.


Lantas, kiai mengintrogasi si Alim.


"Nak, kamu lagi ngapain disini?"


Si Alim menjawab: 

"maaf pak kyai, saya dari pagi belum makan, perut saya keroncongan. Sudah beberapa bulan ini, saya tak mendapatkan kiriman dari orang tua,"


Mendengar penjelasan si Alim, sang kyai lantas memerintahkan dirinya untuk  ke rumah setelah mengaji untuk mendengarkan sebab musababnya tentang alasan dirinya mencuri ikan secara jelas.


Setelah itu, Sang kyai dan istrinya bermusyawarah tentang nasib si Alim. 

"Syukur ya Bu, kejadian ini hanya kita yang tahu, kalau saja yang tahu santri lain si Alim pasti babak belur,"


"iya bah, kasihan dia, mending kita beri kerjaan saja dengan harapan dia tidak mencuri lagi," tutur istinya.


"betul itu Bu, kita disini tercukupi semua, tapi ada santri yang kelaparan mosok kita tega memberikan hukuman, mending kita berdayakan saja ya,"


Dengan kejadian ini, sang kyai menyadari akan tanggung jawab besar akan santri-santrinya dan berusaha membantu mereka kala kekurangan biaya.