5 Keistimewaan Istighfar yang Jarang Diketahui

 

5 Keistimewaan Istighfar yang Jarang Diketahui


Syahadat.id - Sudah menjadi Sunnatullah (ketentuan Allah) yang ada di muka bumi ini bahwa semua Rasul atau utusan Allah, yang bertugas untuk menyampaikan wahyu kepada umatnya, pasti akan selalu mendapatkan ujian, rintangan, dan tak semulus yang ia bayangkan. Hal ini sebagai ujian keimanan dan kesabaran bagi para rasul, agar selalu berdoa, dan mencari solusi yang bijaksana agar misinya tak gagal diperjalanan.


Ajaran Islam selalu menganjurkan kepada umatnya agar selalu menjaga kesucian diri secara lahiriah dengan cara berwudhu ataupun mandi serta mensucikan batin dengan cara bertaubat dan selalu meminta ampunan atau beristighfar kepada Allah. Bila hal itu dilakukan maka ia akan menjadi orang yang disayangi oleh Allah sehingga urusan akan dimudahkan.

Baca juga:


Salah satu kisah yang dialami oleh Nabi Nuh yang berdakwah sampai 950 tahun lamanya, ternyata banyak menemui hambatan, baik dari keluarga, istri yang ia cintai pun tak mau mendukung perjuangannya malah mengingkarinya, begitu juga puteranya tak mau mengikutinya. Siang dan malam beliau tak bosan untuk menyerukan kebenaran, agar keluarga dan umatnya selalu dijalan yang lurus sesuai koridor yang diridhoi oleh Allah. Ternyata ketidaktaatan Umatnya terhadap nabi Nuh membawa musibah yang bertubi-tubi. 


Kisah nabi Nuh



Menurut Imam Ar-Rozi dalam Tafsirnya yang mengutip pendapat Imam Muqatil yang menyatakan bahwa ketika Umatnya Nabi Nuh tidak mau percaya kepadanya, maka Allah menguji Umatnya dengan tidak menurunkan air hujan beberapa waktu lamanya, serta menjadikan mandul kepada para istrinya selama 40 tahun lamanya, serta harta benda mereka hancur, hewan ternak mereka juga mati. Kemudian Umatnya mengadukan keluhan-keluhannya kepada Nabinya. Akhirnya Nabi Nuh memberi solusi atas problematika yang dihadapi oleh Umatnya dengan cara bertaubat dari segala kemusyrikan serta memperbanyak istigfar(meminta ampun) agar dosanya diampuni, karena hal itu sebagai kunci permasalahan mereka, juga akan menjadi sebab turunnya rahmatNya.


Kejadian ini diabadikan dalam Al Qur’an Surat Nuh, Ayat 10-14 yang berbunyi:


فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا (10) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا (11) وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا (12) 


Artinya: Maka aku katakan: mintalah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, serta akan memperbanyak harta dan anak-anak untukmu, dan menjadikan untukmu kebun-kebun dan Dia akan menjadikan sungai-sungai untukmu.” (QS. Nuh: 10-12


Dalam Tafsir Khozin disebutkan bahwa ketika Umat Nabi Nuh mendapatkan ujian kehidupan, akhirnya meminta solusi kepada Nabinya, kemudian Nabi Nuh menganjurrkan kepada Umatnya untuk bertaubat dengan mengesakan Tuhan(Tauhid)  dan memperbanyak istigfar.


5 Keistimewaan Istighfar


Menurut Imam Ar Rozi dalam Tafsirnya menjelaskan ayat diatas bahwa orang yang memperbanyak istigfar akan mendapatkan 5 keistimewaan.


Pertama, akan turun hujan lebat setelah kemarau yang berkepanjangan. Hal ini sebagai solusi bila terjadi kemarau yang berkepanjangan yang melanda sebuah desa atau negara, maka kepala negara atau tokoh yang berpengaruh menganjurkan rakyatnya untuk mengadakan shalat istisqa’ dan memperbanyak istigfar, berharap rahamat segera turun ke daerah itu.


Kedua, orang yang selalu beristigfar, dalam kehidupan yang ia jalani, baik dari segi materi maupun ruhani akan selalu dimudahkan dan tercukupi.


Ketiga, orang yang belum diberi keturunan akan segera mendapatkan momongan, karena salah satu keluarga dianggap sempurna bila sudah diberi keturunan untuk melanjutkan perjuangan orang tuanya.


Keempat, Allah akan memberi keberkahan atas hasil pertanian yang mereka tanam, serta dijauhkan dari segala hama tanaman.


Baca juga:


Keistimewaan Sa’ad bin Muadz, Arasy Terguncang saat Kematiannya




Kelima, Allah akan mencukupi sumber mata air sebagai sumber kehidupan, karena tanpanya manusia akan binasa, dan segala tumbuhan akan mati ketika terjadi kelangkaan air.


Semua keistimewaan ini akan diperoleh manusia bila ia selalu menjalankan ketaatan kepada Tuhannya sesuai tuntunan yang diajarkan oleh para utusanNya. Namun watak manusia selalu tergoda oleh kenikmatan sesaat, bila mendapatakan harta yang melimpah, ia sudah berani sumpah serapah, disaat memangku jabatan tinggi, ia menjadi tinggi hati. Manusia akan selalu ingat Tuhannya dikala lagi susah, gelisah, terutama menghadapi urusan yang sangat mencekam yang membahayakan dirinya dan keluarganya.


Dengan adanya istighfar ini, diharapkan agar manusia selalu memperbaiki diri dari segala sikap yang tercela dan menghiasi diri dengan akhlak yang mulia baik berkaitan dengan Allah dan makhluknya


Oleh: Moh Afif Sholeh