3 Kategori Manusia dalam Ibadah dan Golongan yang Utuh Jasadnya

 

3 Kategori Manusia dalam Ibadah dan Golongan yang Utuh Jasadnya


Syahadat.id - Salah satu tujuan manusia diciptakan oleh Allah adalah untuk beribadah, mengabdi kepada Dzat yang telah menciptakan dirinya. Hal itu sangat penting, bila manusia lupa akan tujuan hidupnya maka diibaratkan seperti jasad yang tak bernyawa, wujudnya sudah tak dianggap lagi keberadaannya.

Dalam kitab An-Nawadir karya Syeh Sihabuddin bin Salamah al-Qalyubi menjelaskan bahawa dalam urusan ibadah kepada Allah, manusia dikategorikan menjadi tiga bagian, yaitu:

Pertama, Rahbani. Yaitu orang yang beribadah kepada Allah didasari perasaan takut akan ancaman, siksaan, adzab dari-Nya.

Kedua, Hayawani. Yaitu orang yang beribadah kepada Allah untuk mengharapakan pahala, serta ingin mendapatkan ampunan dan rahmat-Nya.

Ketiga, Rabbani. Yaitu orang yang beribadah hanya ditujukan kepada Allah semata, bukan takut siksaan-Nya, maupun untuk mendapatkan pahala surga dari sisi-Nya.

Pada hari kiamat mereka akan dibalas sesuai amal perbuatan, serta niat yang menjadi tujuannya. Untuk orang yang masuk kategori Rahbani kelak pada hari kiamat ia akan selamat dari api neraka yang panasnya tak mampu diterka, melebihi panasnya setrika. 

Untuk yang kategori Hayawani yang beribadah atas dasar untuk mencari pahala, ia akan dipersilahkan memasuki surga oleh para penjaga, serta disuguhi minuman penghilang dahaga, yang membuat hati manusia menjadi bangga tak terhingga.


Baca juga:




Dan yang paling tinggi derajatnya adalah kategori Rabbani yang akan bertemu Tuhannya secara langsung, ini merupakan kenikmatan yang paling besar mengalahkan kenikmatan yang lain, ibarat surga menjadi hampa karena manusia lupa setelah berjumpa dengan Dzat yang tak pernah Lupa.

Dari kategori diatas, hendaknya manusia berusaha agar hidupnya selalu lebih baik agar mendapatkan kedudukan yang tinggi dihadapan Tuhannya dan makhluk-Nya.

Ini Golongan Yang Utuh Jasadnya 


Allah menciptakan hidup  mati bertujuan agar manusia selalu menjadi orang yang taat dan menjadi yang terbaik diantara hamba-hamba-Nya. Kematian merupakan pintu menuju akhirat yang membutuhkan bekal yang banyak sekali yaitu amal shaleh.



3 Kategori Manusia dalam Ibadah dan Golongan yang Utuh Jasadnya


Ada beberapa golongan yang diistimewakan oleh Allah saat dikuburkan, jasadnya masih utuh tak ada yang berubah sama sekali  seperti jasadnya para Nabi.


Dalam kitab al-Iqna' karya Imam Al-Khotib As-Syarbini, ia   mengutip perkataan Imam at-Tata'i al-Maliki:

لا تأكل الأرض جسما للنبي ولا ... لعالم وشهيد قتل معترك

ولا لقارىء قرآن ومحتسب ... أذانه لإله مجرى الفلك


Bumi tak akan menelan jasad Nabi, orang alim yang mengamalkan ilmunya, orang yang gugur di medan peperangan, Orang yang gemar membaca Al-Qur'an atau orang yang hafal Al-Quran dan mau mengamalkan isinya, juga orang yang selalu adzan dengan ikhlas karena Allah bukan untuk mencari gaji.


Dari penjelasan diatas dapat dipahami bahwa Allah akan memuliakan mereka tidak hanya di dunia dan akhirat, tapi Allah selalu menjaga jasad mereka agar tak ditelan bumi. Hal ini agar manusia selalu berlomba-lomba dalam kebaikan serta selalu mengambil pelajaran, hikmah dari kematian, Karena dengan mengingat mati seseorang akan selalu menata hati sehingga hidupnya bertambah berarti.


Baca juga:



Imam Qurtubi dalam kitab tadzkirah mengutip perkataan Imam Ad-Daqqaq yang menjelaskan bahwa orang yang memperbanyak mengingat mati maka akan dimuliakan tiga hal.

Pertama, Segera bertaubat. Kedua, selalu menerima (Qana'ah) terhadap rizki yang diberikan. Ketiga, giat dalam beribadah.


Dari sini pentingnya mengingat kematian agar selalu siap menghadapinya dengan memperbanyak amalan-amalan yang menjadikan selamat di dunia, dan saat ajal menjemput juga selamat sampai akhirat dengan memperoleh banyak nikmat.


Moh Afif Sholeh, M.Ag