5 Fungsi Dzikir bagi Kehidupan Manusia

5 Fungsi Dzikir bagi Kehidupan Manusia


Syahadat.id - Setiap manusia akan mengalami beberapa hal dalam hidupnya mulai merasakan senang saat mendapatkan kenikmatan, serta selalu sedih bila mengalami kegagalan. Begitu juga saat manusia  melakukan ketaatan atau kemaksiatan. 

Menghadapi kondisi seperti ini, manusia dianjurkan untuk selalu berdzikir atau ingat kepada Allah sebagai bentuk komunikasi intensif antara hamba dan pencipta-Nya.

Hal ini sesuai dengan firman Allah yang berbunyi,


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا (41)وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا (42) هُوَ الَّذِي يُصَلِّي عَلَيْكُمْ وَمَلَائِكَتُهُ لِيُخْرِجَكُم مِّنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ ۚ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًا (43(

Artinya:

Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.(41)Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang.(42) Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.(43).


Baca juga:



Menurut Ibnu Abbas dalam Tanwir al-Miqbas menjelaskan bahwa ayat ini memerintahkan untuk selalu berdzikir kepada Allah dengan lisan dan hati baik saat kondisi melakukan ketaatan maupun kemaksiatan. 

5 Fungsi Dzikir

Sedangkan Abu al-Lais as-Samarkandi dalam Tanbih al-Ghafilin menjelaskan ada lima fungsi tujuan dzikir.

Pertama, orang yang selalu berdzikir kepada Allah akan mendapatkan ridha-Nya.

Kedua, menambah semangat untuk selalu berbuat kebaikan dan ketaatan.

Ketiga, sebagai tameng dari godaan syaitan selagi dirinya mau berdzikir.

Keempat, dapat menjadikan hati semakin lembut dan penuh hikmah.

Kelima, benteng diri dari segala macam hal negatif yang masuk kategori kemaksiatan.

Islam mengajarkan umatnya untuk memperbanyak dzikir kepada Allah. Ini bertujuan agar manusia mendapatkan ketenangan hati, ketentraman dalam hidup bermasyarakat serta tercukupi materi dan Ruhani. Sayangnya pemahaman di masyarakat banyak yang menganggap dzikir hanya terbatas pada bacaan tasbih, takbir dan tahlil saja, padahal cakupan dzikir sangat luas.

Imam Nawawi dalam kitab Al-Adzkar mengutip pendapat  Said bin Jubair yang menjelaskan bahwa konsep dzikir mencakup segala ketaatan yang dilakukan dengan tujuan mencari Ridha Allah maka itu termasuk dzikir.


5 fungsi dzikir


Sedangkan menurut Imam Atha’ mengatakan,

ﻣﺠﺎﻟﺲ اﻟﺬﻛﺮ ﻫﻲ ﻣﺠﺎﻟﺲ اﻟﺤﻼﻝ ﻭاﻟﺤﺮاﻡ، ﻛﻴﻒ ﺗﺸﺘﺮﻱ ﻭﺗﺒﻴﻊ، ﻭﺗﺼﻠﻲ ﻭﺗﺼﻮﻡ، ﻭﺗﻨﻜﺢ ﻭﺗﻄﻠﻖ، ﻭﺗﺤﺞ؛ ﻭﺃﺷﺒﺎﻩ ﻫﺬا

Majelis dzikir yaitu perkumpulan yang ada pembahasan hukum halal dan haram, serta yang mengatur tata cara jual beli, juga mengatur tata cara shalat, puasa begitu juga dalam urusan pernikahan, perceraian serta ibadah haji dan lainnya.

Dari sini dapat dipahami bahwa majelis dzikir pengertiannya sangat luas, bahkan Imam Qusyairi mengutip perkataan Imam Junaid,

ﺃﺷﺮﻑ المجالس ﻭﺃﻋﻼﻫﺎ اﻟﺠﻠﻮﺱ ﻣﻊ اﻟﻔﻜﺮﺓ ﻓﻲ ﻣﻴﺪاﻥ اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ

Majelis yang paling mulia dan paling tinggi adalah majelis yang didalamnya mengajarkan untuk berfikir yang berkaitan dengan urusan tauhid (mengesakan Allah).

Dari penjelasan diatas dapat dipahami bahwa dzikir sangat luas   pengertiannya, maka dari itu jangan mudah menilai orang lain dari luarnya saja terutama  orang yang tak pernah ke masjid, musolla atau tempat ibadah bukan ahli dzikir. 

Allah menilai seseorang dari hati dan ketakwaannya bukan dari penampilan saja, maka dari itu   dzikir bisa dipraktekkan dimanapun dan kapanpun ia berada sehingga ia selalu dekat, lebih mengenal Tuhannya dan ajaran-ajaran-Nya.


Oleh: Moh Afif Sholeh