Ancaman Bagi Provokator, Kelak Disiksa dalam Kuburnya

 

Ancaman Bagi Provokator, Kelak Disiksa dalam Kuburnya


Syahadat.id - Semua manusia akan merasakan kematian dan datangnya pun tiba-tiba serta mengagetkan sehingga banyak orang yang takut menghadapinya. Tak ada satupun makhluk yang mampu lari dari kematian walau  seorang malaikat pencabut nyawa sekalipun.


Di alam kubur seseorang akan merasakan kenikmatan atas amal kebaikannya berupa shalat, puasa, membaca Al-Qur'an, sedekah dan lainnya. Sebaliknya seseorang akan merasakan siksaan disebabkan amal keburukan yang ia telah lakukan semasa hidupnya.


Imam Suyuthi dalam kitab Syarah as-Shudur Fi Hal al-Mauta wa al-Kubur mengutip sebuah hadits Nabi,


عن أبي هريرة عن النبي صلى الله عليه وسلم قال إن عذاب القبر من ثلاثة من الغيبة والنميمة والبول فإياكم وذلك.  وأخرج البيهقي


Artinya: Diriwayatkan dari Abi Hurairah RA bahwasanya Nabi bersabda: "Sesungguhnya siksa kubur disebabkan tiga hal yaitu membicarakan kejelekan orang lain (ghibah), Adu domba, dan disebabkan air kencing, maka jauhilah hal itu. (HR. Baihaqi).


Dari penjelasan hadits ini dapat diketahui bahwa tiga hal diatas merupakan sumber penyebab seseorang mendapatkan siksaan di alam kubur.


Pertama, Ghibah atau sering membicarakan kejelekan orang lain. Manusia sebagai pelaku kehidupan akan sering berinteraksi dengan orang lain, ia akan mudah merespon lingkungan sekitarnya maka dibutuhkan kontrol diri dari hal-hal yang merugikan orang lain walau sekedar ucapan tetapi sangat menyakitkan hati orang lain terutama saat membicarakan kejelekan orang lain. 


Baca juga:




Kedua, seringkali manusia dihadapkan kebutuhan yang ia hadapi terutama urusan ekonomi dan kepentingan politik seringkali menggunakan cara-cara yang tidak diperbolehkan seperti memprovokasi orang lain sehingga terjadi benturan  yang memakan korban. Dari sini, seorang provokator sangat dikecam oleh semua pihak serta prilakunya bertentangan  dengan ajaran agama.


Ketiga, Urusan sepele yang sering  diremehkan oleh kebanyakan manusia yaitu tak bersuci sehabis membuang air kecil  atau tak hati-hati akan percikannya sehingga ia melakukan shalat dengan membawa najis darinya.


Dari sini,  Seorang provokator yang menyebabkan hilangnya nyawa orang lain atau timbulnya permusuhan antar golongan akan diminta pertanggungjawabannya kelak pada hari kiamat serta di alam kubur ia mendapatkan siksaan yang pedih. Maka dari itu, setiap individu harus menyadari bahwa segala prilaku negatif harus dijauhi agar tak merugi.



Moh Afif Sholeh, M.Ag