Nasehat Syeh Abdul Qadir al-Jilani: Agar Hati menjadi Baik

 

Nasehat Syeh Abdul Qadir al-Jilani:  Agar Hati menjadi Baik

Syahadat.id - Salah satu bagian penting dalam diri manusia adalah hati. Ia mampu menggerakkan seluruh anggota badan untuk berbuat apapun. Bila hatinya penuh penyakit maka akan terpancar prilaku lahirnya yang kurang baik. Sebaliknya jika hati penuh dengan kebaikan maka akan memancarkan sikap bijaksana dalam tindakannya.

Di dalam keterangan kitab Fathul ar-Rabbani, Pada Hari Ahad sore bertepatan tanggal 3 Syawal tahun 545, Syeh Abdul Qadir al-Jilani memberikan wejangan atau nasehat kepada murid-muridnya agar hati menjadi bertambah baik. isi nasehatnya yaitu:

صلاح القلب بالتقوى والتوكل على الله عز وجل والتوحيد له والإخلاص في الأعمال وفساده بعدم ذلك

Hati manusia akan baik bila selalu bertakwa, bertawakal, serta selalu mengesakan-Nya dan Ikhlas dalam beramal kebaikan. Sebaliknya hati manusia akan rusak bila tak ada hal itu.


Baca juga:


Syeh Abdul Qadir al-Jilani mengingatkan akan pentingnya menjaga hati manusia, karena sebagai penggerak seluruh anggota badan, bila hatinya baik maka akan mempengaruhi ke seluruh badan untuk berbuat kebaikan, sebaliknya bila hatinya kacau maka seluruh badannya menjadi risau bahkan galau.

Untuk mewujudkannya dibutuhkan  usaha yang maksimal dalam melawan hawa nafsunya serta mengaarahkan untuk selalu dalam koridor yang sesuai dengan Syariat Islam dan menerima keputusan-Nya (Qadha dan Qadar) yang Ia sudah tetapkan, karena bila manusia tak menerima keputusan-Nya maka sebagai pertanda matinya ajaran Agama, serta sebagai petunjuk berkurangnya keyakinan seseorang kepada Allah.

Kunci keberhasilan menghadapi semuanya adalah tergantung kesabaran seseorang, karena itu akan membuahkan hasil yang maksimal dan menggembirakan di dunia hingga akhir masa. Hati yang dipenuhi rasa dengki tak pernah tenang, tak pernah puas sehingga hidupnya selalu dilanda kegelisahan dan permusuhan kepada siapapun.

Salah satu bagian penting dalam diri manusia adalah hati. Ia mampu menggerakkan seluruh anggota badan untuk berbuat apapun. Bila hatinya penuh penyakit maka akan terpancar prilaku lahirnya yang kurang baik. Sebaliknya jika hati penuh dengan kebaikan maka akan memancarkan sikap bijaksana dalam tindakannya.

Agar hati dipenuhi hikmah atau bijak dalam ucapan dan perbuatan maka seseorang harus berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkannya. Abu Naim al-Asfihani dalam kitab Hilyat Al-Aulia mengutip perkataan Syeh Ibrahim al-Khawwas yang memberikan solusi agar hati seseorang selalu dipenuhi inspirasi dan hikmah maka jauhilah empat hal ini,

Pertama, Terlalu terlena akan urusan dunia sampai lupa akan kewajiban.


Baca juga:




Kedua, Memiliki kekhawatiran, ketakutan yang berlebihan tentang hal-hal yang akan terjadi.

Ketiga, Senang hidup berlebihan, berfoya-foya karena akan merugikan dirinya sendiri.

Keempat, Dengki atau iri hati terhadap orang lain.

Bila keempat hal diatas dijauhi maka hati seseorang akan mudah menerima kebenaran. Hati yang dipenuhi rasa dengki tak pernah tenang, tak pernah puas sehingga hidupnya selalu dilanda kegelisahan dan permusuhan kepada siapapun.

Orang yang mampu menjaga hatinya akan terhindar dari hal-hal yang terlarang. Banyak orang yang merugi karena tak mampu mengendalikan nafsu dan hati.


Oleh: Moh Afif Sholeh