4 Kunci Kemuliaan Dunia Akhirat yang Perlu Diketahui

Syahadat.id - Setiap orang mendambakan kemuliaan di dunia hingga diakhirat, namun kebanyakan dari mereka hanya berkhayal saja. Untuk mendapatkannya diperlukan usaha yang maksimal serta perjuangan yang tak ada akhiranya.

4 Kunci Kemuliaan Dunia Akhirat
4 Kunci Kemuliaan Dunia Akhirat yang Perlu Diketahui


Salah satu misi Islam adalah untuk mengangkat derajat manusia dari kegelapan jahiliah menuju zaman kegemilangan yang bersumber dari ilmu pengetahuan sehingga derajat manusia betul-betul mulia dibandingkan makhluk yang lainnya.

Baca juga:

Abu Abdurrahman as-Sulami dalam Tabaqat As-Sufiyahmengutip perkataan Imam As-Sirri as-Siqthi:

ﺃﺭﺑﻊ ﺧﺼﺎﻝ ﺗﺮﻓﻊ اﻟﻌﺒﺪ اﻟﻌﻠﻢ ﻭاﻷﺩﺏ ﻭاﻷﻣﺎﻧﺔ ﻭاﻟﻌﻔﺔ

Ada empat hal yang mampu mengangkat derajat manusia. Pertama, Ilmu. Kedua, Adab atau sopan santun. Ketiga, Amanah. Keempat, menjaga diri dari hal yang terlarang.

Dari penjelasan ini, manusia bila memiliki ilmu dan berupaya mengamalkannya niscaya akan mulia hidupnya, lebih-lebih bila prilakunya dihiasi dengan akhlak yang baik yang akan menambah wibawa dirinya dihadapan makhluk yang lainnya.

Yang membedakan manusia dengan  makhluk lain adalah kemampuan diri dalam memegang amanah yang diberikan kepadanya, karena salah satu ciri orang yang beriman adalah mampu menjaga amanat, terutama dengan menjaga diri agar tak terjatuh kedalam lubang kehinaan yang menyengsarakan nasibnya kelak.

Keempat hal diatas merupakan dasar-dasar  bagi seseorang untuk mendapatkankan Kemuliaan di dunia dan akhirat, seyogyanya untuk selalu diamalkan dalam kehidupan.

5 Kemulian menurut Abu al-Lais as-Samarkandi 

Menurut Abu al-Lais as-Samarkandi dalam Tanbih al-Ghafilin menjelaskan orang yang akan mendapatkan kemuliaan di dunia dan akhirat harus melakukan lima hal ini.

Abu Lais As Samarkandi
5 Kemulian menurut Abu Lais As Samarkandi


Pertama, seseorang harus mampu mengendalikan hawa nafsunya dari segala kemaksiatan. Hal ini membutuhkan waktu dan kesabaran yang tinggi karena nafsu diumpamakan seperti anak kecil yang masih menyusui, bila ibunya tak menyapihnya maka sampai tua ia akan menyusu ibunya, begitu juga nafsu harus diarahkan dan dikendalikan sehingga tak mengarahkan kepada hal yang negatif.

Baca juga:

Kedua, Menggunakan dunia secukupnya, ia tak terlena dengan kenikmatan sesaat sepertii jabatan yang hanya sesaat dibatasi oleh waktu.

Ketiga, Mendayakan seluruh jiwa dan raga untuk menjalankan ketaatan dan kebaikan karena ini sebagai sarana mendapatkankan ampunan dari Allah.

Keempat, mencintai orang-orang shaleh dan selalu bergaul dengan mereka karena akan mendapatkan kebaikan serta diakhirat mendapatkan syafaat mereka.

Kelima, Memperbanyak doa, terutama agar diberikan kemudahan untuk mendapatkan surga-Nya serta berharap Allah mengakhiri hayatnya dengan khusnul khatimah.


Moh Afif Sholeh, M.Ag