Tafsir Surat Fussilat 30: Kategori Berita Gembira Menjelang Kematian

 

Tafsir Surat Fussilat 30: Kategori Berita Gembira Menjelang Kematian

Syahadat.id - Hidup di dunia tak selamanya, ada batas waktu yang telah ditentukan. Hal ini sebagai rahasia ilahi yang menjadi teka-teki setiap makhluk-Nya, khususnya manusia. Banyak orang yang dikenal baik, namun berubah sikap dan perilakunya menjelang kematiannya sehingga ia menjadi orang yang binasa. Begitu juga banyak orang yang berbuat kejahatan, namun akhir hayatnya berbuat kebaikan. Semuanya seperti misteri kehidupan.


Salah satu tanda orang yang akan mendapatkan kabar gembira menjelang ajalnya adalah orang yang selalu Istiqomah dalam keimanan dan amal kebaikannya. Hal ini seperti penjelasan dalam Surat Fussilat ayat 30 yang berbunyi,


إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ (30)


Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu”.


Ibnu Abbas dalam Tanwir al-Miqbas menjelaskan bahwa Ayat ini sebagai kabar gembira bagi orang yang mati dalam keadaan beriman kepada Allah serta memegang ajaran-Nya akan mendapatkan Pahala surga. Sedangkan menurut Imam al-Baidhawi dalam Tafsirnya menjelaskan bahwa orang-orang yang istiqamah dalam keimanan dengan pengakuan Allah sebagai Tuhan yang Esa, disertai amalan yang terus-menerus maka para Malaikat akan mendatanginya dengan memberikan kabar gembira untuknya.


Baca juga:


Syeh Nawawi al-Bantani dalam Tafsirnya menambahkan bahwa Malaikat akan mendatanginya menjelang kematiannya dengan memberikan kabar untuk tak takut dan sedih terhadap apa yang akan terjadi pada hari kiamat serta akan mendapatkan Surga sesuai janji Allah melalui para utusan-Nya.


Abu Lais as-Samarkandi dalam Tanbih al-Ghafilin menjelaskan bahwa Kabar gembira menjelang kematian ada empat macam, yaitu:


Pertama, kabar gembira yang ditujukan kepada orang mukmin. Dikatakan kepada mereka: tak usah takut akan kekal siksaan karena kalian akan dimintakan syafaat oleh para Nabi dan orang-orang shaleh serta tak usah khawatir akan pahala amal, dan surga telah disediakan untukmu.


Kedua, kabar gembira yang ditujukan kepada orang yang ikhlas dalam beramal. Dikatakan kepada mereka bahwa tak usah khawatir akan amal kalian, karena pasti diterima oleh Allah serta akan dilipatgandakan.


Ketiga, kabar gembira yang ditujukan kepada orang-orang yang bertaubat. Dikatakan kepada mereka tak usah takut akan dosa yang telah kalian lakukan, karena telah diampuni oleh Allah, dan kalian akan mendapatkan pahala yaitu masuk surga tanpa ada hisab.


Keempat, kabar gembira yang ditujukan kepada para ulama’ yang mengamalkan ilmunya. Dikatakan kepada mereka: tak usah takut akan datang hari kiamat, karena Allah telah menyiapkan surga bagi kalian dan orang yang mau mengikutimu.


Sungguh beruntung orang yang mendapatkan kabar gembira menjelang kematiannya, yaitu orang yang beriman dan baik amal perbuatannya.


Moh Afif Sholeh, M.Ag.