Telaah Kumpulan Karya Ulama Nusantara (2)

Pentingnya Membaca sanad Menurut Buya Dimyati Cidahu


Di dalam kitab At Tabsyir fi Sanadi At Taisir fi Al Qira'at Imam Ad Dani karya Ulama Banten yang bernama Muhammad Dimyati bin Muhammad Amin atau yang dikenal Buya Dimyati Banten. Dalam kitab tersebut, beliau mengungkap tentang fungsi dan manfaat membaca sanad ilmu diantaranya supaya terbuka hati dan mudah menerima ilmu.

Foto: KitabAt Tabsyir fi Sanadi At Taisir fi Al Qira'at Imam Ad Dani karya Ulama Banten yang bernama Muhammad Dimyati bin Muhammad


Disamping itu, peranan sanad sebagai sarana untuk menghilangkan kesusahan bahkan untuk mempermudah dalam terkabulnya hajat dan supaya hutang lekas terbayarkan.


Kitab tersebut berisi sanad Qira'at dari Buya Dimyati sampai kepada imam Abu Amr, Usman bin Said bin Usman bin Said Ad Dani yang meninggal pada tahun 444 H di Daniah, Andalusia.


Keutamaan Sahabat yang Mengikuti Perang Badar


Salah satu karya ulama Nusantara yaitu Kitab Aslu Al Qadri fi Khoshoisi Fadhoil Ahli Al Badri yang merupakan karya Buya Dimyati Cidahu, Banten.

Foto: Kitab Aslu Al Qadri fi Khoshoisi Fadhoil Ahli Al Badri


Dalam kitab tersebut, beliau mengupas tentang fungsi dan keutamaan sahabat yang mengikuti perang Badar. 


Ini penjelasan selengkapnya:


فبذكرهم حفظ وقهر للعدا *** وولاية للأوليا وصفا الكدر


دفع القضا رفع البلا وشفا المري***ض وحملهم نصر ونيل المفتخر


غلب القليل على الكثير المقتتل *** لكرامة لهم انتصارا يقتدر


Dengan menyebut mereka (ahli Badar) maka Allah akan menjaga, mampu mengalahkan musuh serta untuk mendapatkan pangkat kewalian, dan membersihkan hati yang kurang jernih.

Baca juga:

Telaah Kumpulan Karya Ulama Nusantara (1)

Disamping itu, untuk mempermudah hilangnya bala (musibah) serta untuk mengobati orang sakit. Begitu juga, saat seseorang mau mengahafal nama ahli badar maka akan mudah mendapatkan pertolongan serta mendapatkan sesuatu yang diidamkan.


Catatan KH. Arwani Amin Saat Mengaji menjadi Karya Monumental

Faidhul Barakat fi Sab'i Al Qira'aat merupakan karya monumental KH. Arwani Kudus. Kitab tersebut merupakan catatan saat beliau berguru ilmu Qira'at Sab'ah kepada KH. Muhammad Munawir bin Abdullah  Ar Rasyad, Krapyak, Yogyakarta.

Foto: Faidhul Barakat fi Sab'i Al Qira'aat merupakan karya monumental KH. Arwani Kudus


Dalam Penjelasannya, KH. Arwani menjelaskan saat belia mengaji dengan istiqamah kepada gurunya dari awal sampai hatam al Qur'an dengan tujuh macam bacaan dengan mengikuti pedoman kitab Khirzul Amani.

Betapa hormatnya KH. Arwani Amin kepada gurunya sampai-sampai beliau menyanjung gurunya KH. Munawir sebagai seorang guru besar dalam bidang ilmu qira'at.


Foto: Faidhul Barakat fi Sab'i Al Qira'aat merupakan karya monumental KH. Arwani Kudus



Para penulis walau sudah ditelan bumi namun selalu menyapa bagi pembaca karya-karyanya. Seseorang  akan selalu dikenal walau ia hanya rakyat jelata yang pekerjaannya pembuat batu bata. Sebaliknya pejabat atau tokoh masyarakat yang tak pernah berkarya maka sedikit yang mengenal kebaikannya.

Syeh Abdullah Muhammad al-Maqdisi dalam kitab Ahsan at-Taqasim fi Mak’rifat al-Aqalim menjelaskan pentingnya menulis atau berkarya karena banyak manfaatnya.

ما زالت العلماء ترغب في تصنيف الكتب لئلّا تدرس آثارهم، ولا تنقطع أخبارهم

Para ulama’ senantiasa senang untuk mencurahkan waktunya untuk mengarang buku dengan tujuan agar karya-karyanya selalu dikaji, dipelajari serta kisah-kisah mereka tak hilang.

Pentingnya Memilik Cita-Cita Luhur


KH. Bisri Mustofa merupakan seorang ulama yang sangat produktif berkarya dalam berbagai bidang disiplin keilmuan mulai tafsir, ahklak, dan karya berbahasa jawa.

Foto: Kitab Ngudi Susila karya KH. Bisri Mustofa


"Ngudi Susila" merupakan salah satu karya beliau berbahasa jawa yang berisi nasehat kepada umat islam supaya mengedepankan akhlak dalam kehidupan sehari-hari.


***


Salah satu Nasehat KH. Bisri Mustofa dalam kitab tersebut berbunyi:


"Anak islam kudu cita-cita luhur* Kebin dunyo akhirate makmur


Anak islam harus memiliki cita-cita tinggi*supaya dunia akhiratnya menjadi makmur


"Cukup ilmu umume lan agamane*Cukup donyo kanti bekti pengerane"


Cukup ilmu umum dan agamanya*Cukup urusan dunia untuk mengabdi kepada Tuhannya


"Biso mimpin Sadulure lan bangsane*tumuju reng raharjo lan kamulyanane"


Bisa memimpin saudara dan bangsanya*supaya sejahtera dan mulia


"Iku Kabeh ora gampang leksanane*lamun ora kawit cilik tha citane"


Semuanya tak mudah dilaksanakan*bila tak dimulai dari kecil cita-citanya.


Belajar Fikih ala KH. Kholil Bangkalan


KH. Kholil Bangkalah atau sering disebut mbah Kholil merupakan guru KH. Hasyim Asy'ari maupun Kyai-kyai lain yang tersebar di Nusantara maupun sekitarnya. 

Foto: karya KH. Kholil Bangkalan kitab Al Matnu As Syarif



Salah satu karya KH. Kholil Bangkalan adalah kitab Al Matnu As Syarif yang berisi pembahasan seputar fikih ibadah sehari-hari seperti tata cara bersuci dan lainnya.


Salah satu pemikiran beliau dalam memecahkan sebuah hukum harus mengerti situasi dan kondisi terutama saat waktunya sempit maka dianjurkan untuk mengambil yang wajib saja.

 Misalnya dalam berwudhu dianjurkan  membasuh anggota badan sebanyak tiga kali, namun saat kondisi waktu shalat hendak habis maka sebaiknya membasuhnya hanya sekali saja.


Pada dasarnya, kebanyakan masyarakat belum bisa memetakan mana yang wajib dan sunnah, mana yang primer dan sekunder. Untuk itu, penting kiranya belajar dan mengevaluasi kembali ibadah kita agar menjadi lebih baik.

(Moh Afif Sholeh, M.Ag)