Kisah Umar bin Khattab Bertawassul kepada Paman Nabi

 

Umar bin Khattab


Syahadat.id - Umar bin Khattab  sebagai Khulafaur Rasyidin yang kedua dikenal sangat tegas dalam menjalankan tugas sehingga cukup ditakuti oleh semua kalangan.


Ia juga dikenal sebagai orang yang berjiwa sosial tinggi, selalu mengayomi rakyatnya bahkan saat paceklik pun ia berusaha untuk menyelesaikan segala urusannya dengan baik.


Kisah Umar bin Khattab


Ketika menghadapi masalah besar seperti saat krisis air, Umar bin Khattab menganjurkan kaumnya untuk melaksanakan shalat istisqa (meminta hujan).


Disamping itu, ia melakukan tawassul kepada orang yang dikenal kesalehanya yaitu paman Nabi Muhammad yang bernama Abbas bin Abdul Muthalib. 


Hal ini sesuai keterangan hadist Nabi


عن أنس بن مالك، أن عمر بن الخطاب رضي الله عنه، كان إذا قحطوا استسقى بالعباس بن عبد المطلب، فقال: «اللهم إنا كنا نتوسل إليك بنبينا فتسقينا، وإنا نتوسل إليك بعم نبينا فاسقنا»، قال: فيسقون. رواه البخاري


Artinya:

"Diriwayatkan dari Anas bin Malik bahwasanya Umar bin Khattab bertawassul kepada Abbas bin Abdul Muthalib saat rakyatnya mengalami paceklik dengan berdoa: "Ya Allah, Kami meminta kepadamu dengan berkahnya Nabi agar engkau menurunkan hujan. Dan kami meminta kepada engkau dengan berkahnya paman Nabi maka turunkanlah hujan untuk kami. Lantas ia berkata: Maka diturunkan hujan untuk mereka.  (HR. Bukhari).


Tawassul Menurut Para Ulama'


Imam Nawawi berpendapat bahwa saat hendak melakukan shalat istisqa' dianjurkan untuk bertawassul kepada orang-orangvyang dikenal akan kebaikan atau kesalehannya.


istisqa' meminta hujan
Hujan


Sedangkan Syeh Husein bin Ibrahim dalam kitab Qurratul Ain bi Fatawa Ulama' al-haramain menjelaskan bahwa diperbolehkan bertawassul kepada Allah melalui orang-orang yang dicintai oleh Allah terutama orang-orang yang benar perilaku dan ucapannya atau para Syuhada' dan orang shaleh. 


Kejadian ini seperti yang dilakukan oleh sahabat Umar bin Khattab kepada Paman Nabi yang bernama Abbas bin Abdul Muthalib yang memiliki kedudukan yang tinggi dan mulia di antara para sahabat. 


Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa seseorang saat di dunia mampu memberikan  keberkahan atau kebaikan maka saat mati pun masih bisa memberikan hal yang sama.


ز،

Dengan bertawassul seperti ini, Allah akan mengabulkan permintaan mereka baik urusan dunia maupun akhirat.


Oleh: Moh Afif Sholeh, M.Ag