Tapak Tilas Makam Keramat Mbah Lurah Pabuaran, Gunung Sindur dan Putrinya Nyimas Rambut Sadana atau Cisadane

Makam Keramat Lurah Pabuaran, Gunung Sindur
Makam Keramat Lurah Pabuaran, Gunung Sindur


Syahadat.id - Pagi menuju siang setelah jalan-jalan ke danau Cikawang, Gunung Sindur bersama keluarga kemudian meluangkan waktu untuk tapak tilas sejarah bersama keluarga setelah merayakan Idul Fitri di Kelapa Dua Depok.


Di sekitar danau tersebut ada beberapa makam keramat, tepatnya di pinggir Sungai Cisadane yaitu makam keramat Embah Lurah,

makam keramat Nyimas Rambut Sadana atau Cisadane


Ada beberapa sumber menjelaskan bahwa penghuni makam tersebut ada seorang perempuan muslim dan pejuang di daerah Gunung Sindur.


Makam Keramat Lurah Pabuaran, Gunung Sindur
Makam Keramat Lurah Pabuaran, Gunung Sindur


Saat penulis kesana bertemu dengan mas Priyono asal daerah Wonogiri, ia termasuk santri Sarkub (sarjana kuburan) yang biasa ziarah ke situs-situs sejarah bahkan kadang menginap di daerah yang dikunjungi sampai berbulan-bulan.



makam keramat Nyimas Rambut Sadana atau Cisadane
Makam keramat Nyimas Rambut Sadana atau Cisadane

Obrolan mulai mengalir seputar makam keramat tersebut, lantas ia menceritakan beberapa kisah makam ini.


Suatu ketika, ada banyak orang yang melihat cahaya biru keluar dari makam tersebut. Lantas sebagian orang meneliti sebetulnya ada apa dengan tempat tersebut.



Makam Keramat Lurah Pabuaran, Gunung Sindur


Desa Pabuaran yang merupakan bagian dari Kecamatan Gunung Sindur menyimpan berbagai situs sejarah terutama makam keramat Embah Lurah atau dikenal dengan Syeh Kuncung Putih.


baca juga:



Salah satu tokoh masyarakat daerah tersebut, ustadz Badri panggilannya seperti yang dikutip oleh laraspostonline.com menjelaskan bahwa Embah Lurah atau Syeh Kuncung Putih mempunyai anak perempuan yang bernama Nyimas Rambut Sadana.


makam keramat Nyimas Rambut Sadana atau Cisadane
Makam keramat Nyimas Rambut Sadana atau Cisadane


Makamnya tak jauh dari makam keramat Lurah, sekitar 500 meteran yang berdekatan dengan sungai Cisadane.



Sekelilingnya suasananya masih asri, banyak pohon rindang yang menjadikan suasananya menjadi adem.


Situs sejarah ini, merupakan makam tokoh masyarakat yang mampu mengayomi sekitarnya sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi para peziarah.


Oleh: Moh Afif Sholeh, M.Ag