9 Hal Penting Yang Diperoleh Nabi Musa Saat Bermunajat di Bukit Tursina

 

Bukit Tursina/Sinai
Bukit Tursina/Sinai


Syahadat.id - Nabi Musa merupakan salah satu Nabi yang mendapatkan gelar Ulul Azmi atau orang yang dikenal sangat tangguh kesabarannya.


Gelar ini diberikan karena dirinya selalu sabar menghadapi berbagai ujian kehidupan terutama saat melawan firaun ataupun kepada umatnya yaitu bani israil.


Saat Nabi Musa bermunajat kepada Allah selama 40 malam di bukit Tursina, ia mendapatkan banyak hikmah kehidupan.


9 Hal Penting Yang Diperoleh Nabi Musa


Imam Al Qurthubi dalam tafsirnya mengutip perkataan Imam Sahal bin Abdullah yang memaparkan 9 hal penting yang didapatkan Nabi Musa saat di bukit Tursina.


Ini penjelasannya sebagai berikut


ﻭﻗﺎﻝ ﺳﻬﻞ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ اﻟﻠﻪ: ﻛﻠﻢ اﻟﻠﻪ ﻣﻮﺳﻰ ﺑﻄﻮﺭ ﺳﻴﻨﺎء. ﻗﻴﻞ ﻟﻪ: ﺑﺄﻱ ﺷﻲ ﺃﻭﺻﺎﻙ؟ ﻗﺎﻝ: ﺑﺗﺴﻌﺔ ﺃﺷﻴﺎء، اﻟﺨﺸﻴﺔ ﻓﻲ اﻟﺴﺮ ﻭاﻟﻌﻼﻧﻴﺔ، ﻭﻛﻠﻤﺔ اﻟﺤﻖ ﻓﻲ اﻟﺮﺿﺎ ﻭاﻟﻐﻀﺐ، ﻭاﻟﻘﺼﺪ ﻓﻲ اﻟﻔﻘﺮ ﻭاﻟﻐﻨﻰ، ﻭﺃﻣﺮﻧﻲ ﺃﻥ ﺃﺻﻞ ﻣﻦ ﻗﻄﻌﻨﻲ، ﻭﺃﻋﻄﻲ ﻣﻦ ﺣﺮﻣﻨﻲ، ﻭﺃﻋﻔﻮ ﻋﻤﻦ ﻇﻠﻤﻨﻲ، ﻭﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﻧﻄﻘﻲ ﺫﻛﺮا، ﻭﺻﻤﺘﻲ ﻓﻜﺮا، ﻭﻧﻈﺮﻱ ﻋﺒﺮﺓ


Saat Allah berbicara kepada Nabi Musa berpesan beberapa hal, yaitu:


Pertama, selalu takut kepada Allah dalam kondisi sendiri maupun saat banyak orang.


Kedua, selalu menerapkan kebenaran dalam kondisi normal atau stabil maupun kondisi marah atau sedang emosi.


baca juga:

Kisah Al Qur’an: Kehancuran Pembuat Berita Bohong


Ketiga, selalu bersikap sederhana dalam kondisi tak punya atau fakir dan saat kaya akan materi.


Keempat,selalu diperintahkan menyambung tali silaturahmi terutama kepada orang yang telah memutus tali persaudaraan.


Kelima, memberikan sesuatu kepada orang yang selalu menghalangi perjuangannya.


Keenam, berusaha memaafkan orang yang telah menganiaya dirinya.


Ketujuh, dalam berbicara selalu berusaha didasari untuk berdzikir kepada Allah.


Kedelapan, dalam kondisi terdiam dianjurkan untuk berpikir akan keagungan Allah.


Kesembilan, setiap memandang sesuatu didasari untuk menggali ibrah kehidupan.


Kesimpulan


Dari penjelasan di atas, Nabi Musa mendapatkan kedudukan yang mulia di hadapan Allah dan semua manusia karena mampu menjalankan perintah-perintah dari Tuhannya.


Untuk itu, sebagai umat manusia yang mendapatkan derajat yang tinggi harus berusaha sekuat tenaga untuk menjalankan perintah yang telah diajarkan oleh agama.


Salah satu cara agar dicintai oleh Allah adalah dengan cara tak tergiur akan gemerlapan dunia, bekerja merupakan anjuran namun jangan sampai lupa kewajiban yang lain.


Oleh: Moh Afif Sholeh, M.Ag