Ternyata Puasa Mampu Membentuk Manusia Berkualitas Tinggi

 

Ustadz Moh Afif Sholeh menyampaikan materi di SDI Cikal Harapan 1 BSD
Ustadz Moh Afif Sholeh menyampaikan materi di SDI Cikal Harapan 1 BSD

Syahadat.id - Puasa pada hakikatnya membentuk kualitas kebaikan bagi yang melakukkan. kenapa demikian?alasannya karena puasa ini melatih kejujuran kepada diri sendiri dan menjalin hubungan baik dengan Allah yang selalu mengawasi hambanya.

Di samping itu, peranan puasa sebagai sarana yang mampu mengangkat derajat seorang hamba yang hina supaya menjadi mulia walau bukan dari kalangan pejabat atau dari golongan yang kurang pintar.

Begitu pula puasa akan membentuk pribadi yang baik sehingga tercipta kesalehan sosial yang mampu memberikan kontribusi yang riil kepada masyarakat.

Penjelasan esesnsi Puasa

Ustadz Moh Afif Sholeh, alumnus pascasarjana PTIQ Jakarta sebagai pengisi mauidhoh hasanah acara buka bersama keluarga besar SDICikal Harapan 1 BSD mengupas seputar esensi puasa bagi kehidupan.

baca juga:

Pesantren Kilat: Membentuk Manusia Pintar dan Benar


Ia menjelaskan bahwa:”Untuk menjadi manusia yang mulia harus ada proses yang harus dilalui,”

Dari sini, betapa Allah memberikan anugerah terbesarnya kepada umat islam berupa keistimewaan bulan Ramadhan supaya menjadi umat yang berkualitas walau secara kuantitas umur kalah dengan umat terdahulu.

Namun pada bulan Ramadhan amal umat islam dilipat gandakan serta banyak hikmah yang akan didapatkan bagi orang yang bersuungguh-sungguh. 

Belajar dari Ulat

Dalam acara tersebut, Ustadz Moh Afif Sholeh mengibaratkan seperti hewan,  ulat, awalnya dibenci semua orang karena meresahkan, dicaci maki karena sering merusak tanaman atau memberikan efek negatif ke badan seseorang berupa gatal-gatal yang dirasakan. 

baca juga: 

Inspirasi R.A Kartini: Peka Membaca Perubahan

Namun demikian, ulat akan melakukan puasa saat menjadi kepompong sebagai bentuk niat merubah diri dari yang menakutkan menuju masa kejayaan. Proses perubahan diri ini memberikan efek positif kepada dirinya terutama dengan mampu mengontrol diri dan menyatu,melebur dengan alam sekitar.

Sebelum menjadi kupu-kupu yang selalu menyejukkan mata serta dipuji keindahannya, ada proses panjang harus dilalui dengan sabar, serta ikhlas menjalani realita kehidupan bukan putus asa bahkan lari dari masalah yang dihadapi.(mas)