Menyambut Tahun Baru, NU Ranting Tugu Mengadakan Hataman Al Qur'an


Menyambut Tahun Baru, NU Ranting Tugu Mengadakan Hataman Al Qur'an

Syahadat.id - (Depok, 30 Desember 2020). Nahdhatul Ulama' (NU) Ranting Tugu, Cimanggis, Depok menggelar hataman Al Qur'an di rumah Wahid Riyadin (Ketua Tanfidhiyah NU Ranting Tugu).

"Acara ini digelar dalam rangka menyambut pergantian tahun 2020 supaya lebih berkah dan bertambah syiar Islam terutama untuk memotivasi masyarakat untuk lebih cinta kepada kitab suci Al Qur'an," jelasnya saat ditemui redaktur Syahadat.id.

Salah satu bukti kecintaan Umat islam terhadap  Al Qur'an dengan cara membacanya terutama dengan mengadakan majelis tadarus Al Qur'an seperti acara hataman  seperti ini.

Acara hataman Al Qur'an akan mendatangkan banyak manfaatnya diantaranya:

Baca juga: 

Pertama, Rahmat Allah selalu Turun

Saat Rahmat Allah selalu turun kepada manusia maka hidupnya terasa aman, nyaman, serta dijauhkan dari segala hal yang tak mengenakkan seperti dalam urusan ekonomi yang tak kunjung terayomi, urusan sosial yang seringkali bikin sial, maupun keamanan yang selalu diidam-idamkan.

Islam memberikan solusi dalam berbagai dimensi kehidupan mulai urusan materi maupun non materi, spiritual maupun sosial.

Agar kehidupan seseorang dipenuhi dengan Rahmat Tuhan, serta masyarakat diberikan keselamatan maka dianjurkan untuk selalu belajar dan mengadakan tadarus Al-Qur’an terutama di Masjid, musholla ataupun di rumah masing-masing.

Hal ini sesuai anjuran Nabi Muhammad Saw

ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻫﺮﻳﺮﺓ , ﻗﺎﻝ: ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: «ﻣﺎ اﺟﺘﻤﻊ ﻗﻮﻡ ﻓﻲ ﺑﻴﺖ ﻣﻦ ﺑﻴﻮﺕ اﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ , ﻳﺘﻠﻮﻥ ﻛﺘﺎﺏ اﻟﻠﻪ , ﻭﻳﺘﺪاﺭﺳﻮﻧﻪ ﺑﻴﻨﻬﻢ , ﺇﻻ ﻧﺰﻟﺖ ﻋﻠﻴﻬﻢ اﻟﺴﻜﻴﻨﺔ ﻭﻏﺸﻴﺘﻬﻢ اﻟﺮﺣﻤﺔ , . ﻭﺣﻔﺖ ﺑﻬﻢ اﻟﻤﻼﺋﻜﺔ ﻭﺫﻛﺮﻫﻢ اﻟﻠﻪ ﻓﻴﻤﻦ ﻋﻨﺪﻩ»

Artinya: Diriwayatkan dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda: tidaklah sebuah kaum berkumpul di baitullah untuk membaca, bertadarus terhadap kitab Allah (Al Qur’an) maka turunlah ketenangan (sakinah) dan Rahmat Allah serta Malaikat selalu mengelilinginya (mendoakan) dan Allah memberikan Rahmat kepada orang yang ada di sekitarnya. (HR. Muslim)

Menurut Imam Nawawi dalam kitab Tibyan fi Hamalatil Qur’an menjelaskan bahwa dianjurkan mengadakan tadarus Al-Qur’an, membaca secara bergantian, ada yang membaca juga ada yang mendengarkan serta mengoriksi bacaan bila ada yang salah.

Menyambut Tahun Baru, NU Ranting Tugu Mengadakan Hataman Al Qur'an


Tradisi ini sekarang sudah jarang dilakukan bahkan seringkali ditemui saat bulan ramadhan saja. Padahal kegiatan ini sangat baik untuk selalu dilakukan karena pahala dan dampak positifnya bisa saja langsung dirasakan.

Kedua, Kelak Mendapatkan Syafa’at

Setiap huruf dari Al-Qur’an bila dibaca akan mendatangkan sepuluh kebaikan. Hal ini sebagai petunjuk akan kasih sayang Allah kepada hambanya yang senang membaca, memahami isi serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu keistimewaan orang yang gemar membaca Al-Qur’an adalah akan mendapatkan syafa’at kelak pada hari kiamat. Ini sesuai dengan sabda Nabi,

عن أبي ﺃﻣﺎﻣﺔ اﻟﺒﺎﻫﻠﻲ، ﻗﺎﻝ: ﺳﻤﻌﺖ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ، ﻳﻘﻮﻝ: اﻗﺮءﻭا اﻟﻘﺮﺁﻥ ﻓﺈﻧﻪ ﻳﺄﺗﻲ ﻳﻮﻡ اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﺷﻔﻴﻌﺎ ﻷﺻﺤﺎﺑﻪ. رواه مسلم

Artinya: Diriwayatkan dari Abi Umamah al-Bahili berkata:”Saya mendengar Rasulullah bersabda:”Bacalah al-Qur’an karena pada hari kiamat akan memberi syafa’at bagi yang membacanya. (HR. Muslim).

Dari sini dapat dipahami bahwa orang yang cinta kepada Al-Qur’an dengan cara membaca, memahami dan mengamalkannya akan mendapatkan jaminan langsung dari Allah berupa keringanan akan hiruk-pikuk kepada hari kiamat dengan berkahnya kitab suci ini, terutama di bulan ramadhan ini sangat dianjurkan. Bahkan Nabi Muhammad SAW sendiri pun memberikan contoh kepada umatnya dengan bertalaqqi kepada Malaikat Jibril, tradisi inilah yang Sering diikuti oleh masyarakat dengan bertadarus atau saling menyimak bacaan al-Qur’an secara bergantian.

Tadarus Al-Qur’an ini bila dirutinkan akan memberikan dampak positif bagi kehidupan karena Rahmat atau kasih sayang Allah selalu turun serta para Malaikat selalu mendoakan ampunan kepada yang datang di majelis itu. Maka dari itu, mumpung masih sehat dan ada kesempatan, pergunakan waktu untuk membacanya agar mendapatkan kemuliaan dunia dan akhirat.

Oleh: Moh Afif Sholeh, M.Ag